Berbeda dengan bunga, lebih sedikit orang yang tertarik pada pohon. Untuk sekedar meliriknya menjadi tanaman hias di halaman rumah saja bisa dihitung jari. Biasanya mereka hanya dimanfaatkan di taman taman untuk menambah kesejukan dan menyuplai oksigen pada orang orang yang berteduh di bawahnya. Namun, ada beberapa pohon yang tanpa disadari mempunyai nilai artistik yang hebat. Berikut 10 pohon teraneh di dunia.
1. Chapel Oak
Le Chene Chapelle (Chapel Oak) di Allouville-Bellefosse adalah pohon besar yang telah disulap menjadi suatu bangunan tempat peribadatan. Tempat peribadatan di dalam batang besar ini ada dua ruang. Wow!! Usia pohon ini sekitar 800 tahun. Susah senang tampak dilalui olehnya. Pernah mengalami sambar petir, namun dia selamat dan tetap kokoh berdiri sampai sekarang.
2. Root Bridges (Jembatan Akar)
Pohon karet dari Cherrapunji telah dimanfaatkan selama berabad-abad oleh orang-orang Khasis India untuk dijadikan jembatan penyebrangan antar sungai. Mulanya kita harus membuat sebuah pancang dan batang kayu di atas sungai yang ingin dijadikan jembatan. Setelah itu, akar akan tumbuh sampai ke tanah dan menjadi kuat. Kalau sudah kua, kita tidak perlu khawatir lagi untuk menggunakannya sebagai jembatan penyebrangan. Wahperlu jadi pertimbangan dinas tata kota nih
3. Rainbow Eucalyptus
Batangnya yang berwarna warni adalah ciri khas dari pohon ini. Kulit batang pohon ini memiliki warna yang beragam sesuai umurnya, mulai dari warna hijau, biru, sampai ungu, hingga oranye, dan akhirnya menjadi coklat sebelum akhirnya terkelupas. Karena kulit pohon ini tersusun seakan akan berlapis lapis sehingga memberikan efek kaleidoskopik. Cuaca dingin tidak cocok untuk Rainbow Eucalyptus. Di negara asalnya, Filipina, pohon ini dimanfaatkan untuk bahan dasar pembuat kertas.
4. Pohon Boojum
Pohon Boojum dari daerah Baha, California dari tampilannya sangat menyerupai kaktus dari pada pohon biasa. Batang tipis pohon dapat tumbuh dalam bentuk berliku-liku karena inti kayu bertekstur sangat lembut dan mereka tumbuh sampai dengan tinggi 20m. Karena memang phon ini berhabitat asli di padang pasir, daun tanaman ini berukuran kecil dan menutupi batang untuk mengurangi kehilangan air. Pohon Boojum namanya berasal dari puisi absurd The Hunting of the Snark oleh Lewis Caroll yang sesuai untuk pohon tampak tidak biasa.
5. Kauri
Genus Agathis, umumnya disebut damar, atau dalam bahasa Maori disebut kauri, adalah genus dari 21 spesies pohon yang berdaun sepanjang tahun dari famili konifer purba Araucariaceae. Meskipun dahulunya menyebar luas selama periode Jurasik, sekarang mereka hanya ditemukan di daerah yang lebih kecil di belahan Bumi selatan. Pohon-pohon ini bercirikan batang yang sangat besar dan percabangan sedikit atau tidak pada beberapa bagian ke atas. Pohon muda biasanya berbentuk kerucut, hanya saat dewasa tajuknya menjadi lebih membulat atau tidak beraturan.
Pohon ini juga merupakan salah satu pohon terbesar, berdasasrkan volume kayunya, di dunia. Pohon ini bisa mencapai tinggi 50m dan lingkar batang 15 meter. karena kualitas pohon yang sangat bagus dan kuat, beberapa dekade terakhir pohon ini banyak sekali ditebang. Bahkan getah pohon ini juga menjadi komoditas utama yang digunakan untuk membuat pernis. Kepadatan kayu memungkinkan untuk bertahan hidup baik setelah dikuburkan dan bahkan kayu ini bisa bertahan selama 50.000 tahun terkubur di bawah tanah rawa
6. Pennantia Baylisiana
Sekilas tampilannya biasa saja. Tidak ada yang begitu menarik dalam pohon ini. Kenyataannya yang menarik adalah kelangkaannya di alam ini. Di Tiga Kepulauan Raja, lepas pantai utara Selandia Baru terdapat satu contohnya. Itupun berjenis kelamin betina. Dalam proses penyerbukan alami, tidak sepenuhnya berhasil karena jarang sekali ditemukan jantannya.
1. Chapel Oak
Le Chene Chapelle (Chapel Oak) di Allouville-Bellefosse adalah pohon besar yang telah disulap menjadi suatu bangunan tempat peribadatan. Tempat peribadatan di dalam batang besar ini ada dua ruang. Wow!! Usia pohon ini sekitar 800 tahun. Susah senang tampak dilalui olehnya. Pernah mengalami sambar petir, namun dia selamat dan tetap kokoh berdiri sampai sekarang.
2. Root Bridges (Jembatan Akar)
Pohon karet dari Cherrapunji telah dimanfaatkan selama berabad-abad oleh orang-orang Khasis India untuk dijadikan jembatan penyebrangan antar sungai. Mulanya kita harus membuat sebuah pancang dan batang kayu di atas sungai yang ingin dijadikan jembatan. Setelah itu, akar akan tumbuh sampai ke tanah dan menjadi kuat. Kalau sudah kua, kita tidak perlu khawatir lagi untuk menggunakannya sebagai jembatan penyebrangan. Wahperlu jadi pertimbangan dinas tata kota nih
3. Rainbow Eucalyptus
Batangnya yang berwarna warni adalah ciri khas dari pohon ini. Kulit batang pohon ini memiliki warna yang beragam sesuai umurnya, mulai dari warna hijau, biru, sampai ungu, hingga oranye, dan akhirnya menjadi coklat sebelum akhirnya terkelupas. Karena kulit pohon ini tersusun seakan akan berlapis lapis sehingga memberikan efek kaleidoskopik. Cuaca dingin tidak cocok untuk Rainbow Eucalyptus. Di negara asalnya, Filipina, pohon ini dimanfaatkan untuk bahan dasar pembuat kertas.
4. Pohon Boojum
Pohon Boojum dari daerah Baha, California dari tampilannya sangat menyerupai kaktus dari pada pohon biasa. Batang tipis pohon dapat tumbuh dalam bentuk berliku-liku karena inti kayu bertekstur sangat lembut dan mereka tumbuh sampai dengan tinggi 20m. Karena memang phon ini berhabitat asli di padang pasir, daun tanaman ini berukuran kecil dan menutupi batang untuk mengurangi kehilangan air. Pohon Boojum namanya berasal dari puisi absurd The Hunting of the Snark oleh Lewis Caroll yang sesuai untuk pohon tampak tidak biasa.
But if ever I meet with a Boojum, that day,
In a moment (of this I am sure),
I shall softly and suddenly vanish away
And the notion I cannot endure!
5. Kauri
Genus Agathis, umumnya disebut damar, atau dalam bahasa Maori disebut kauri, adalah genus dari 21 spesies pohon yang berdaun sepanjang tahun dari famili konifer purba Araucariaceae. Meskipun dahulunya menyebar luas selama periode Jurasik, sekarang mereka hanya ditemukan di daerah yang lebih kecil di belahan Bumi selatan. Pohon-pohon ini bercirikan batang yang sangat besar dan percabangan sedikit atau tidak pada beberapa bagian ke atas. Pohon muda biasanya berbentuk kerucut, hanya saat dewasa tajuknya menjadi lebih membulat atau tidak beraturan.
Pohon ini juga merupakan salah satu pohon terbesar, berdasasrkan volume kayunya, di dunia. Pohon ini bisa mencapai tinggi 50m dan lingkar batang 15 meter. karena kualitas pohon yang sangat bagus dan kuat, beberapa dekade terakhir pohon ini banyak sekali ditebang. Bahkan getah pohon ini juga menjadi komoditas utama yang digunakan untuk membuat pernis. Kepadatan kayu memungkinkan untuk bertahan hidup baik setelah dikuburkan dan bahkan kayu ini bisa bertahan selama 50.000 tahun terkubur di bawah tanah rawa
6. Pennantia Baylisiana
Sekilas tampilannya biasa saja. Tidak ada yang begitu menarik dalam pohon ini. Kenyataannya yang menarik adalah kelangkaannya di alam ini. Di Tiga Kepulauan Raja, lepas pantai utara Selandia Baru terdapat satu contohnya. Itupun berjenis kelamin betina. Dalam proses penyerbukan alami, tidak sepenuhnya berhasil karena jarang sekali ditemukan jantannya.