Donor Darah Bisa Bikin Langsing



Donor Darah Bisa Bikin Langsing [ www.BlogApaAja.com ]

Donor darah punya banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari check-up gratis hingga mengurangi risiko penggumpalan karena darah menjadi lebih encer. Bahkan bagi yang ingin kurus, donor darah juga bisa membakar 600 kalori sekali donor.

"Dengan pengambilan darah 450 cc, akan terjadi berkurangnya berat badan karena proses pembakaran sebanyak 600 kalori," kata Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, konsultan lambung dan pencernaan dari Universitas Indonesia

Manfaat lain dari kegiatan donor darah seperti yang disampaikan oleh Dr Ari adalah membuat kadar zat besi atau Fe menjadi lebih stabil karena darah lama dikeluarkan dan terjadi proses pembentukan darah baru. Kondisi ini bisa membuat jantung menjadi lebih sehat.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) selalu mengalami penurunan di bulan puasa karena banyak orang menunda donor darah hingga usai lebaran. Karena itu, Dr Ari tergerak untuk mengimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya.

"Untuk informasi stok darah PMI semakin tipis, pengadaan darah hanya didapat dari para pendonor. Tidak ada donor tidak ada darah. Darah adalah hidup buat pasien yang memang membutuhkan. Mari berdonor darah dalam keadaan "sulit darah" untuk menyelamatkan nyawa orang lain," kata Dr Ari.

Menurut Dr Ari, bulan puasa bukan halangan bagi umat Islam yang ingin mendonorkan darahnya. Selama tekanan darah masih berkisar antara 160/70 hingga 110/100 mmHg, kadar Hb di atas 12,5, tidak demam dan berat badan tidak kurang dari 45 kg, maka donor darah tetap aman meski sedang berpuasa.

Dr Ari menambahkan, waktu terbaik utnuk donor darah adalah sebelum dan sesudah buka puasa. Sementara menurut dr Farid Husein dari PMI seperti diberitakan detikHealth sebelumnya, waktu terbaik untuk donor darah adalah jam 5 sore atau sejam sebelum buka puasa. Pertimbangannya karena donor darah butuh waktu 15 menit, sehingga ada sisa waktu untuk istirahat sebelum berbuka.

Meski stok darah di PMI berkurang, kebutuhannya justru cenderung meningkat di bulan puasa. Dr Ari mencontohkan, di negara-negara Arab tingkat kecelakaan meningkat karena terjadi perubahan pola tidur selama puasa. Kondisi letih dan kadang juga terburu-buru mengejar waktu berbuka bisa meningkatkan risiko kecelakaan di jalan.

Follow On Twitter